Salah satu aspek penting untuk bisa mengelola perusahaan dengan baik adalah memiliki suatu system yang bisa membantu operasional pengelolaan bisnis dengan baik.
Karena itu, sebuah sistem komputerisasi yang terintegrasi dengan baik merupakan hal yang mutlak dibutuhkan. Tidak hanya untuk perusahaan besar ataupun menengah, tapi juga untuk perusahaan kecil dan bahkan perusahaan mikro.
Bisa dimulai dari hal yang paling sederhana, seperti pencatatan penjualan dan posisi stock di toko dengan menggunakan perangkat mobile.
Namun, kita sering mendapati atau pun mendengar tantangan-tantangan dalam implementasi sistem informasi, baik pada perusahaan yang sudah menggunakan sistem ataupun yang pertama kali menggunakan sistem.
Para penggunanya merasa kecewa karena sistem yang ada tidak dapat membantu operasional dengan maksimal, alias “gagal”.
Tapi, kita sering mendengar juga ada perusahaan yang dapat menggunakan sistem nya dengan sukses. Padahal sistem yang dipergunakan di kedua perusahaan tersebut sama.
Dari data-data sepanjang 1994 – 2015 yang kami kumpulkan, ternyata angka kesuksesan dari implementasi sistem selama 20 tahun berada di kisaran 20% – 35%.
Ini berarti hanya 1 proyek implementasi sistem ERP yang berhasil dari setiap 3 sampai 5 proyek implementasi.
Dan jika kita coba bandingkan dengan laporan dari Standish Group yang berjudul “Chaos Report” mengenai implementasi sistem ERP, 50% perusahaan masuk dalam kategori “memiliki tantangan” (challenges) setelah mengimplementasikan sistem ERP baru. Sementara 20% perusahaan masuk dalam kategori “gagal” (fail). Entah itu implementasi Microsoft Navision, Oracle NetSuite, SAP Business One ataupun implementasi sistem ERP yang open source semisal Odoo.
Padahal dengan adanya perkembangan teknologi, semakin sadarnya perusahaan untuk mengimplementasikan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan kemajuan edukasi para pengguna (Users), implementasi sistem baru akan menjadi semakin mudah. Sehingga akan semakin besar pula harapan untuk sukses
Berdasarkan laporan “Chaos Report” tersebut, beberapa faktor yang menjadi penyebab 50% perusahaan tersebut “memiliki tantangan”:
- Fungsi yang didapat tidak seperti yang diharapkan (over expectation)
- Proyek berjalan lebh lama daripada waktu yang direncanakan (over time)
- Budget yang digunakan lebih banyak dari yang direncanakan (over budget)
Dalam pemilihan sistem ERP, ada perusahaan yang memilih sistem yang sudah tersedia di pasaran, dan ada juga yang memilih untuk membuat sistem nya secara khusus (custom build).
Proses implementasi sistem informasi yang dibangun secara khusus (custom build) bisa menjadi lebih sulit. Diperlukan sumber daya yang lebih banyak (waktu, biaya & sumber daya manusia) untuk membangun (development) sistem dan juga uji coba (testing) dibanding menggunakan sistem yang sudah tersedia dipasaran (off the shelf). Termasuk juga sumber daya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan (bugs) yang timbul dari aplikasi yang baru dibuat.
Ada beberapa tahapan penting dalam proses implementasi sistem ERP. Tahapan-tahapan ini bertujuan agar tim eksternal / konsultan dan tim internal perusahaan mengerti dan memahami apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab masing-masing tim di dalam proyek tersebut. Tahapan-tahapan dalam implementasi tersebut adalah:
- Persiapan Proyek (Project Preparation).
- Cetak Biru Bisnis Proses (Business Process Blueprint)
- Realisasi (Realization).
- Persiapan Menjelang Penggunaan Sistem Baru (Go Live Preparation).
- Sistem Baru Digunakan dan Dukungan (Go Live and Support).
Dengan adanya tahapan-tahapan dalam implementasi sistem ERP ini, kita bisa lebih dini mengindentifikasi resiko yang ada pada proyek,
Ada beberapa point kunci yang berpengaruh dalam proses implementasi sistem pada perusahaan. 8 point kunci tersebut adalah:
- Dukungan dari manajemen eksekutif / Top Management.
- Jebakan harapan / Ekspektasi.
- Cetak biru bisnis proses / Business Process Blueprint.
- Manajemen persiapan data.
- Training.
- Testing.
- Kesiapan user.
- Strategi Go-Live – Parallel Run Vs Cut off
Kesemua point kunci ini ada di dalam setiap tahapan implementasi, sesuai dengan aktifitas dan kepentingannya.
PT Sterling Tulus Cemerlang merupakan Gold Partner untuk SAP Business One. Kunjungi website www.sterling-team.com untuk informasi lebih detail mengenai produk dan layanan kami.
Baca juga:
Originally posted 2020-11-17 00:05:32.
Most Viewed Posts
- Daftar Object Type di SAP BUSINESS ONE (119,230)
- Restart Service SAP HANA di SuSE Linux (74,902)
- Access Log & Change Log untuk Identifikasi Akses User (36,072)
- Cara Merubah Format Tanggal (32,209)
- Satuan (UoM) Default di Item Master Data (30,773)